Batu Kandung Empedu

Batu Kandung Empedu
batu empedu

Batu Kandung Empedu

Batu Kandung Empedu Penyakit yang disebabkan adanya peradangan pada kandung empedu yang menyebabkan nyeri perut hebat. Penyebab umum dari kolesistitis adalah batu empedu atau batu kandung empedu. Adanya batu di kantong empedu dapat menyebabkan aliran empedu dari kantong empedu ke dalam saluran pencernaan menjadi terhambat. Hal ini bisa menyebabkan infeksi atau bahkan perforasi.

Pada umumnya batu empedu dibagi menjadi 3 tipe: tipe kolesterol, tipe pigmen empedu, dan tipe campuran.

Beberapa faktor resiko terjadinya batu empedu antara lain:

infeksi (kolesistitis yang disebabkan bakteri Salmonella typi, Escheceria coli, cacing askaris), kegemukan, paritas, genetik, atau karena pengaruh enzim-enzim pankreas.

  • Gejala Klinis

Kolesistitis biasanya menimbulkan rasa sakit/nyeri yang intens di kanan atau tengah perut. Rasa nyeri biasanya tiba-tiba datang dan hilang. Perut terasa kram. Kadang-kadang meluas ke bagian belakang atau di bawah tulang belikat dan biasanya bertambah buruk setelah makan makanan berlemak.

Gejala lain seperti:

  1. Gangguan pencernaan, mual, muntah, rasa penuh pada epigasterium.
  2. Demam dapat terjadi.
  3. Ikterus (kulit dan mata)
  4. Tinja berwarna pucat
  • DIAGNOSIS

Pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan pada perut kanan atas, kadang-kadang kandung empedu membengkak dan dapat teraba.

Pemeriksaan radiologi:

  1. USG abdomen
  2. CT Scan perut
  3. Pemindaian (scan untuk melacak produksi dan aliran empedu)

Dalam beberapa kasus perlu dilakukan kolesistografi dan scan dari kantong empedu dengan kontras.

Pemeriksaan penunjang laboratorium:

  1. Leukositosis
  2. Bilirubin meningkat
  3. Tes fungsi hati: GOT, GPT, GammaGT meningkat.

PENGOBATAN KONVENSIONAL

  1. Diet rendah lemak, hindari minyak dan santan.
  2. Bila penyakit berat pasien perlu dirawat dan diberi cairan infus.
  3. Istirahat baring.
  4. Puasa
  5. Obat-obatan antikolinergik-antispasmodik: Mebeverine HCL
  6. Analgesik: Tramadol HCL
  7. Antibiotik
  8. Kolesistektomi, bila pengobatan konservatif tidak berhasil
  9. TERAPI ALAMIAH
  10. Jeruk Lemon atau Apel (menghambat penyerapan lemak)
  11. Sambiloto (anti radang, antibiotik alamiah, melindungi kerusakan hati)
  12. Temulawak (menurunkan lemak darah, memperbaiki fungsi hati) atau kunyit (menurunkan lemak darah).
  13. Madu (sumber glukosa, antibiotik alamiah)

Terapis pengobatan tradisional yang mengusai berbagai macam tehnik pengobatan seperti Ruqyah Syariyyah, Bekam, Akupunktur, Pijat khusus nyeri, Keseleo patah tulang dan Herbal yang sudah berpengalaman.