Darah tinggi Hipertensi
HIPERTENSI
- DEFINISI
Hipertensi dikenal juga dengan istilah tekanan darah tinggi
adalah kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah pada
arteri dan merupakan salah satu kondisi medis yang kronis. Hal ini
mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk melakukan
pekerjaannya yakni memompa darah dan mengedarkannya lewat
pembuluh darah. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik • 140
mmHg dan tekanan darah diastolik • 90 mmHg. Penyakit hipertensi
merupakan faktor risiko terhadap komplikasi penyakit lainnya seperti
stroke, gagal jantung, serangan jantung, penyakit arteri perifer,
aneurisma arteri dan penyakit gagal ginjal kronik. Hipertensi dibagi
dua golongan, yaitu: hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya (idiopatik) faktor-faktor yang mempengaruhinya antara
lain; genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis,
defek dalam eksresi Na, peningkatan Na dan Ca intraselular dan
faktor-faktor yang meningkatkan resiko antara lain, obesitas, alkohol,
merokok, serta polisitemia. Sementara pada hipertensi sekunder
yang menjadi penyebabnya antara lain: penggunaan estrogen,
penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan.
- GEJALA KLINIS
Pada faktanya penyakit hipertensi jarang menunjukkan tanda-
tanda atau gejala yang pasti. Namun, secara umum gejala penyakit
hipertensi antara lain, adalah:
- Sakit kepala dan pusing, tinnitus, rasa beret ditengkuk. 2. Kemampuan penglihatan berkurang, mata berkunang-kunang
- Sesak napas karena mengalami gagal jantung, sukar tidur
- Rasa lesu jika karena gagal ginjal
III. DIAGNOSIS
Diagnosa tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran,
min 2-3 kali pengukuran atau lebih pada kunjungan yang berbeda,
kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau dengan adanya gejala-
gejala klinis.
- PENGOBATAN KONVENSIONAL
Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular, mencapai dan mempertahankan tekanan sistolik
dibawah 140 mmHg dan diastolic dibawah 90 mmHg serta
mengontrol faktor resiko.
Modifikasi gaya hidup biasanya cukup efektif untuk menurunkan
faktor resiko kardiovaskular dengan biaya sedikit, dan resiko minimal,
pemberian obat antihipertensi tetap diberikan dengan dosis yang
disesuaikan.
Obat antihipertensi yang diberikan:
- Diuretik: Furosemid
- β Bloker: Propanolol
- ACE2 Inhibitor: Captopril
- Antagonis Ca: Nifedipine
- Tergantung komplikasi.
- LANGKAH-LANGKAH YANG DIANJURKAN
- Menurunkan berat badan bila terjadi kelebihan.
- Hindari alkohol.
- Olahraga teratur min 30-45 menit/hari.
- Mengurangi asupan garam (natrium). e. Mempertahankan asupan kalium.
- Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium.
- Berhenti merokok, kurangi konsumsi kafein karena memicu
lonjakan tekanan darah.
- Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan.
- Kurangi stress.
- Setelah usia 30 tahun, rutin untuk periksa tekanan darah.
VII. TERAPI ALAMIAH
- Alang-alang, timun atau Seledri (diuretik)
- Daun salam atau bawang putih (menurunkan tekanan darah)
- Pegagan (vasodilator)