Dulu Dia Seorang Gay

Dulu Dia Seorang Gay
DULU DIA SEORANG GAY

DULU DIA SEORANG GAY, Malam itu, sekitar pukul 3 dini hari, tiba tiba bunyi sms berdering…….

“salam tahajud, mas menurut saya profesi peruqyah sangat mulia, alhamdulillah saya mulai tertarik pada perempuan, dan diabetes saya telah normal, saya juga tidak pernah melihat hal-hal yang aneh-aneh lagi………dst….”

Dari Hamba Alloh. begitu lah saya kasih nama di contact phonebook saya, untuk menyebut teman yang pernah berkunjung pada blog saya yang ini. Meski dia telah memperkenalkan dirinya.tapi saya lebih suka memberinya nama Hamba Allah di phonebook. Nama Hamba Alloh saya pilih, karena saya melihat kesungguhannya untuk mengamalkan Islam meski ujian luar biasa sedang dihadapinya. Ujian yang tidak semua orang mengalaminya, ujian yang tidak setiap orang akan mampu menghadapinya, dan yang jauh lebih penting, ujian yang dihadapinya telah ‘membawanya’ mengenal Islam.  Ujian itu adalah DIA SEORANG GAY.

DULU DIA SEORANG GAY, Hingga saat, kami belum pernah ketemu. Kami dipertemukan melalui blog ini dan komunikasi vai sms sj. Dia tinggal di salah satu kota besar di Jawa.

Kurang lebih 1 tahun lalu perkenalan kami dimulai. Dia menghubungi saya via telp. Pada awal-awal telp, hal-hal yang ditanyakannya standar-standar saja, pertanyaan yang lazim ditanyakan oleh pengunjung blog ini yakni seputar gangguan jin. Mulai dari sering melihat penampakan makhluk halus, tentang emosi tinggi ibunya, hingga problem yang menyangkut keluarganya. Kompleks.

Akan tetapi di sela-sela cerita panjang tentang kehidupan keluarganya, ada satu hal yang membuat saya terharu adalah pengakuan jujurnya bahwa dia seorang gay. Dari pembicaraan tersebut sangat nampak ada keinginan untuk berubah…entry point yang luar biasa.

Sesaat kemudian kalimat-kalimat saya berubah dan fokus pada satu problem ini. Kurang lebih begini kalimat saya saat diskusi  via tlp, 1 tahun yang lalu……

‘Mas, jika mas menyadari ada sesuatu yang ‘tidak pas’ dalam diri mas, maka sesungguhnya itu adalah karunia Allah yang sangat luar biasa dan harus disyukuri. Knp? Karena tidak setiap orang menyadari ada sesuatu yg keliru dalam dirinya, terlebih lagi jika berkaitan dengan kepentingan dirinya. tanda dari datangnya hidayah adalah kejujuran pada diri sendiri, mau secara ikhlas mengakui ada yang perlu diperbaiki dalam dirinya. meski perbaikan itu belum pernah dilakukannya. Kesadaran akan kekliruan dan perubahan diri adalah 2 hal yang berbeda. Kesadaran adalah amal hati dan awal dari amal dhohir, sedangkan perubahan diri adalah amal dhohir dan menjadi bukti kesungguhan atas kesadaran itu. ‘

‘Dengan bahasa yang berbeda…jika kesadaran itu telah terbesit, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala sedang ‘menatap’ kita,’merengkuh dan  memanggil kita. Mas, sambutlah panggilan itu dengan sungguh-sungguh, Mas mungkin tidak mendengar panggilan itu, akan tetapi hati Mas telah mendengar panggilan itu. Lintasan kesadaran diri yang terbersit dalam hati itulah bahasa hati Mas.”

‘Mas, ini bukan aib, bukan kekurangan, tetapi ini adalah ujian. Kita tidak pernah mengetahui ujian yang akan diberikan Allah pada diri kita. Tapi itulah ujain, datang tanpa campur tangan kita. Dan semua ujian harus dihadapi dan diselesaikan. Alloh tidak pernah mendholimi kita dengan memberikan ujian diluar batas kemampuan kita. Letakkan semua pembenaran diri, posisikan kejadian ini sebagai ujian. Ujian itu DIA pilihkan buat kita, dan DIA Tahu batas kemampuan kita.’

‘ Mas, Iblis punya 2 senjata, pertama Syahwat, syahawat adalah segala hal yang mengarah pada pelanggaran syariat. Ini jebakan dan senjata iblis agar kita jatuh pada neraka. Tetapi iblis tahu bahwa diantara manusia akan datang saat-sata kesadaran dirinya muncul. Iblis tidak mau hal ini terjadi. Maka dia pakai senjata kedua yakni. Sybhat. Syubhat adalah pengaburan,yang benar jadi tidak jelas kebenaranya shg kita meragukannya, atau keburukan menjadi tidak jelas keburukannya atau bahkan terlihat ‘indah’ hingga kita keulitan meninggalkannya. Jika kita ingin benar-benar terlepas dari jebakan iblis maka hancurkan senjata ibllis yang bernama syubhat ini agar kita bisa melihat bahwa yang salah adalah salah, agar kesalahan dan kebaikan terang benderang.”

“mas contoh syahwat dan syubhat  begini…..ada seorang penjudi, judi adalah syahwatnya,tapi kemudian dia bialang..saya berjudi karena keluarga butuh makan. Kalimat keluarga butuh makan adalah syubhat. Syubhat inilah yang membuatnya enggan meninggalkan judi. Maka jika ingin tobat dari  judi, langkah pertama adalah buang jauh-jauh alibi bhw keluarga butuh makan tersebut

DULU DIA SEORANG GAY, Dalam kasus gay dan lesbi juga demikian. Kunci awalnya adalah pada pemahaman ini. Maka mas, langkah pertama yang harus mas lakukan adalah jujurlah pada nurani, tunduk dan ikutilah al Qur’an meski mungkin tidak menyenangkan batin kita, karena al qur’an pasti benar dan batin kita bisa salah. Setelah itu letakkan  seluruh syubhat dalam diri kita, semua alibi-alibi yang membuat kita tidak pernah bisa beranjak dari titik ini. Allah dan RosulNYA tidak mungkin salah ketika mengharamkan homoseksual, dan Alloh juga tidak mungkin salah menciptakan kita, yang sesungguhnya terjadi adalah, adanya sesuatu dalam diri kita yang perlu dibenahi. Jika Al qur’an mengatakan A,maka ambillah dan letakan logika dan argumentasi kita. Agar kita bisa beranjak.

DULU DIA SEORANG GAY, Syubhat yang sering muncul dalam problem seperti ini misalnya anggapan bahwa ketertarikan pada sesama jenis adalah pemberian dari sang pencipta dan para pelakunya memang dilahirkan dalam kondisi berbeda, atau kalimat terjebak dalam tubuh yang salah dll. Syubhat ini perlu disingkirkan agar hati kita jernih melihatnya. Alloh tidak mungkin salah menciptakan kita, atau menciptakan kita dalam kondisi bertentangan dg KitabNYA. Atau diciptakan berbeda. Yang terjadi adalah ujian hidup. Sama seperti  orang lahir di keluarga non muslim, tidak pas jika dia mengatakan dilahirkan berbeda dan tidak perlu berusaha berubah. Situasi itu adalah ujian, lahir di keluarga non muslim itu adalah ujian, dan Alloh sudah membekali kita untuk beranjak dari kondisi itu. Kita dilahirkan dalm keluarga miskin misalnya, juga adalah ujian, bukan dilahirkan dalam kondisi berbeda lalu tidak perlu mengubah kondisi itu, karena kita telah dibekali agar bisa beranjak.

Demikian juga ketika kita dilahirkan punya ketertarikan pada sesama jenis, maka ini adalah ujian, perlu diselesaikan bukan didiamkan.karena Allah telah melengkapi kita dengan bekal untk berubah.

Mas, langkah pertama adalah jujurlah pada nurani, katakanlah pada diri sendiri bahwa yang salah adalah salah,yang benar adalah benar. Katakanlah pada diri sendiri bahwa al quran lah yang benar, dan diri kita perlu diperbaiki. Jika Mas bisa mengatakan hal ini dengan jujur dan penuh kesadaran, InsyaAlloh langkah berikutnya semoga lebih mudah. Langkah selanjutnya hanya terapi ruqyah mandiri dengan mendengarkan al qur’an sesering mungkin dan rutin.….’ Begitulah akhir pembicaraan dialog via telp wktu itu.

Minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya lebih banyak sms yang saya terima. Terutama tentang perjalananya menterapi diri sendiri dan reaksi-reaksi yang dialaminya.

Berikut diantara sms-smsnya

‘mas, tadi malam saya bermimpi ada kelelawar berkepala manusia, dia marah-marah karena saya meruqyah diri sendiri, sepertinya dia yang menjadi penyebab saya suka pada laki-laki….

‘mas, saya barusan mendengarkan ruqyah dari youtube 1 jam. Badan saya panas lalu berkeringat.”

“setiap selesai mendengarkan ruqyah dari youtube, ketertarikan saya pada laki-laki hilang. Tapi kadang muncul lagi saat saya sdg konflik atau banyak pikiran..’

‘saya stress, saya divonis dokter kena diabetes,dan seumur hidup menderita diabetes…….”

‘ mas, saya berkali-kali gagal wawancara kerja, saya ingn menjadi tulang punggung dikeluarga saya, kenapa Alloh belum mengabulkan?….”

‘mas, saya mau wawancara disalah satu perusahaan,sy minta mas jadi saksi, jika saya diterima kerja, maka ½ gaji pertama saya untuk anak yatim……

Begitulah perjalanan selama sekian bulan, Khusus ttg diabetes dan gagal wawancara berkali-kali, saya berharap bahwa itu hanyalah dari jin pengganggu, agar dia berhenti meruqyah diri sendiri karena jin mampu melakukannya. Kejadian seperti itu lazim ditemui dalam kasus-kasus ruqyah.

Hingga sms malam itu datang….

“salam tahajud, mas menurut saya profesi peruqyah sangat mulia, alhamdulillah saya mulai tertarik pada perempuan, dan diabetes saya telah normal, saya juga tidak pernah melihat hal-hal yang aneh-aneh lagi………………’’

Semoga Alloh memudahkan urusannya, semoga istiqomah. Amin.

Bagi saudaraku pengunjung blog ini yang kebetulan mengalami problem yang sama, semoga cerita diatas dapat menjadi renungan….Amin..

Semoga bermanfaat

Wassalam

Terapis pengobatan tradisional yang mengusai berbagai macam tehnik pengobatan seperti Ruqyah Syariyyah, Bekam, Akupunktur, Pijat khusus nyeri, Keseleo patah tulang dan Herbal yang sudah berpengalaman.