Efek Samping Bekam

Efek Samping Bekam, Anda pasti pernah mendengar tentang bekam. Terapi ini merupakan salah satu pengobatan alternatif tertua yang pernah ada dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Salah satu buku kedokteran tertua di dunia, Ebers Papyrus, menggambarkan bahwa orang Mesir kuno menggunakan terapi ini pada tahun 1550 sebelum Masehi. Lantas, bagiamana sains menanggapi terapi bekam untuk pengobatan berbagai penyakit? Cari jawabannya dalam ulasan berikut.
Bekam ialah praktik yang seringkali dipergunakan pada pengobatan tradisional di beberapa negara di dunia, tak terkecuali di Timur Tengah dan Cina. Pengobatan ini telah ada semenjak ribuan tahun yang lalu dan manfaat bekam diyakini ampuh untuk mengurangi nyeri otot dan rasa sakit.
Walau masih dibutuhkan banyak penelitian medis tentang bekam, tetapi manfaat dari bekam diduga amat baik bagi kesehatan. Lantas apa saja manfaat dan efek samping bekam? Mari simak paparan berikut ini.
Selain mempelajari khasiat bekam, mari kita pelajari juga efek sampingnya agar tidak salah paham.
Efek bekam terkait dengan teknik dan proses pengisapan angin serta darah dari kulit.
Proses ini akan menyebabkan kulit terlihat merah dengan tampilan pori-pori yang terbuka.
Jika pori-pori terbuka terlalu lama, pasien bisa saja mengalami masuk angin.
Maka dari itu, untuk kamu yang berniat melakukan perawatan bekam, setelahnya diwajibkan untuk menghangatkan diri.
Hal ini dilakukan agar angin tidak mudah masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, efek samping terapi bekam berikutnya adalah berupa infeksi kulit, luka bakar, serta peradangan.
Ini disebabkan oleh rasa panas pada cawan ketika proses penyedotan udara dan darah dilakukan.
Namun, jangan khawatir!
Bila setelah terapi kulit dibalur oleh minyak terapi, seharusnya kamu akan baik-baik saja, kok!
Untuk mencegah efek samping itu sebaiknya melakukan bekam oleh terapis yang telah benar-benar profesional.