Frozen Shoulder

Frozen Shoulder
Pengertian Frozen Shoulder
Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah gangguan yang terjadi di area bahu berupa rasa kaku dan nyeri. Kondisi ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu hingga terkadang tidak dapat digerakkan sama sekali. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 1-3 tahun dan jarang kambuh di lokasi yang sama.
Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah gangguan berupa rasa nyeri dan kaku di area bahu. Kondisi ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu hingga terkadang tidak dapat digerakkan sama sekali. Frozen shoulder umumnya muncul dan memburuk secara bertahap, serta dapat berlangsung selama 1-3 tahun.
Gejala Frozen Shoulder
Berkembang dan memburuk, seriring waktu lalu membaik dengan sendirinya. Gejala ini memiliki beberapa tahapan perkembangan yang masing-masing dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
Sangat mengganggu aktivitas penderitanya, terutama saat berkendara, berpakaian, dan saat tidur. Bahkan hanya untuk menggaruk punggung atau merogoh kantong belakang, penderita akan sangat kesulitan. Pada beberapa orang, gejala akan cenderung memburuk, terutama di malam hari.
Gejala umumnya berkembang perlahan dalam tiga tahapan, yang setiap tahapannya bisa berlangsung selama beberapa bulan, yaitu:
- Tahap pertama, ketika bahu mulai merasakan nyeri di tiap pergerakan. Pergerakan juga mulai mengalami keterbatasan. Periode ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu.
- Tahap kedua, ketika rasa nyeri mulai tampak berkurang, namun bahu menjadi makin kaku atau tegang sehingga sulit untuk digerakkan. Periode ini biasanya berlangsung selama empat bulan hingga satu tahun.
- Tahap ketiga, ketika jangkauan gerakan dan kondisi bahu membaik. Periode ini
- biasanya berlangsung selama 1 – 3 tahun.
Baca juga : 7 penyebab Frozen Shoulder
Penyebab Frozen Shoulder
Bahu memiliki kapsul pelindung berupa jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Kapsul ini melindungi tulang, ligamen, dan tendon bahu. Menebalnya jaringan yang membentuk kapsul pelindung tersebut yang kemudian menempel erat di sekitar sendi bahu dan menyebabkan frozen shoulder. Kondisi ini kemudian menyebabkan terganggunya pergerakan bahu. Jaringan yang menebal tersebut diperkirakan jaringan yang menyerupai jaringan parut.
Pada sebagian kasus, dapat dipicu oleh penyakit rematik. Pada beberapa kasus lain, dialami oleh penderita diabetes. Dengan kata lain, penyakit diabetes menjadi salah satu faktor risiko kondisi ini juga.
Beberapa faktor risiko lain yang mungkin memicu terjadinya frozen shoulder, yaitu:
- Usia dan jenis kelamin. Paling banyak dialami oleh perempuan dan orang-orang yang berusia di atas 40 tahun.
- Penyakit sistemik. Sebagian dari jenis penyakit ini adalah gangguan pada penyakit dan pembuluh darah, kelenjar tiroid (hipertiroid atau hipotiroid), tuberkulosis, parkinson, dan diabetes.
- Berada dalam keadaan diam atau tidak banyak bergerak untuk jangka waktu lama. Bahu yang jarang digerakkan atau tidak digunakan memiliki risiko tinggi terkena. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh cedera yang dialami oleh pasien, seperti patah tulang, cedera pada kumpulan otot rotator cuff bahu, pemulihan setelah operasi, hingga stroke.
Baca juga : Nyeri tumit
Pengobatan Frozen Shoulder
Pengobatan mandiri ketika di rumah juga dapat dilakukan untuk membantu meredakan nyeri. Pasien dapat meletakkan kompres dingin pada bahu selama 15 menit, beberapa kali dalam sehari.
Terapi alternatif lain untuk mengatasi adalah akupuntur. Prosedur ini menggunakan jarum berukuran sangat kecil, yang akan ditusukkan pada kulit. Akupuntur membutuhkan waktu sekitar 15-40 menit.
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan, latihan fisik untuk melatih jangkauan gerakan, hingga prosedur pembedahan. Nyeri umumnya dapat pulih dalam satu hingga satu setengah tahun. Untuk kasus yang tidak kunjung membaik, dokter dapat melakukan prosedur pembedahan atau beberapa prosedur lainnya, seperti menyuntikan air steril ke dalam kapsul pelindung bahu, prosedur manipulasi bahu, dan prosedur operasi.
Pencegahan Frozen Shoulder
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengusahakan agar tangan tetap bergerak walaupun terbatas. Jarang bergerak dapat memicu kondisi ini serta memperburuk kondisi, terutama jika sedang melalui proses pemulihan pascaoperasi yang bisa berlangsung lama. Tanya dan diskusikan dengan terapis kami mengenai jenis gerakan yang bisa diterapkan untuk melatih bahu.