Ruqyah Syar’iyyah

Ruqyah Panggilan Jakarta

Ruqyah Panggilan
Ruqyah Panggilan Jakarta

Ruqyah Panggilan

Manusia dalam mempertahankan hidupnya atau dalam persaingannya membutuhkan jaminan dan dukungan keamanan, kekuatan, perlindungan, jaminan rejeki, kesehatan, kepandaian, kewibawaan/daya pengaruh dsb. segala cara dan upaya dilakukan untuk memperoleh hal itu. terlebih jika sedang membutuhkan solusi mendesak maka apapun dapat dilalakukannya demi mempertahankan dan memenangkan persaingan tsb.

Diantara cara yg ditempuh manusia untuk memperoleh jaminan dan dukungan itu adalah dengan mengandalkan ‘jalan gaib’ baik dalam bentuk sesuatu yg dibacakan, dituliskan, berupa benda yg dibawa, dipakai, disimpan, laku ritual tsb, yg dimakan/diminum. semua itu terkait erat dengan bentuk-bentuk pengembangan berikutnya dari aktivitas yang berhubungan dengan ruqyah.

Ruqyah menurut bahasa : mantera, jampi-jampi atau bacaan.

Ruqyah atau mantera sudah ada sejak sebelum rosulullah saw diutus, keberadaannya dibutuhkan dalam kehidupan manusia, hanya saja islam melarang setiap hal yg mendatangkan kerugian dan kesesatan, sekalipun hal itu dibutuhkan.

Islam menggantikan setiap kebutuhan yg dilarang itu dengan sesuatu yg halal yg lebh baik dan menjamin kebahagiaan hidup selamanya, mantera-mantera ruqyah untuk perlindungan atau penyembuhan baik yg jelas kesyirikannya maupun yg samar-samar adalah suatu yg dilarang sekalipun ‘seolah-olah’ mendatangkan hasil.

Meruqyah dengan cara yg sesuai dengan kaidah syari’at tidak hanya di khususkan terhadap permasalahan yg berhubungan dengan jin atau sihir saja, terbukti dari beberapa doa ruqyah yg diajarkan nabi saw banyak yg berhubungan dengan penyakit-penyakit pada umumnya termasuk luka-luka, keracunan, dsb. ALLAh swt menurunkan Al-Quran yg diantara fungsinya adalah sebagai SYIFAA (obat penyembuh)terhadap penyakit serta gangguan secara umum.

Pengertian menurut kaidah syar’i Ruqyah Syariah adalah sebuah terapi pengobatan dengan cara membacakan ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW

Manfaat Ruqyah : untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai gangguan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah syariyah merupakan bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah sehingga diharapkan terapi ruqyah yang dilakukan tidak keluar dari bingkai dakwah Islam.

Pengobatan ruqyah sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum Islam. Kemudian Rasulullah saw menetapkan ruqyah yang dibolehkan dan ruqyah yang terlarang. Seiring dengan perkembangan zaman pengobatan ruqyah mengalami pasang surut, dan akhir- akhir ini ruqyah syariyah marak kembali dan meluas ke daerah-daerah bahkan masuk ke media televisi, koran dan majalah. Realitas ini sangat menggembirakan karena ada satu lagi sarana yang dapat digunakan untuk media dakwah Islam.

Landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, diantaranya ialah :

1. Alquran surat Al-Isra’ ayat 82 :

yang Artinya : “Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang- orang dzalim selain kerugian.”

2. Alquran surat Yunus ayat 57 :

yang Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

3. Alquran surat Fushshilat ayat 44 :

yang Artinya : … … … “Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman” …

4. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri :

yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata :‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kepada Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw,Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah? Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) .

5. Hadits shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i :

yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’

Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) .

6. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah: yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seorang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ .( HR. Bukhari-Muslim) .

7. Tafsir Alquran Aisar Attafasir oleh Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairiy :yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah menyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudin malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehingga Allah SWT menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .

JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DIRUQYAH

Pada dasarnya setiap jenis penyakit dapat diruqyah dan sembuh dengan izin Allah, baik penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis, juga gangguan jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan, karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah Allah. Allah berfirman dalan surat 26 Assyu’ ara’ : 80 :

yang Artinya :” Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku” ( Assyu’ ara’ : 80) . Rasulullah saw pernah meruqyah seorang anak yang terkena gangguan jiwa ( gila) , beliau menggertak jin yang berada dalam tubuh anak tersebut, ‘ Keluarlah hai musuh Allah, aku adalah utusan Allah’ , kemudian anak itupun sembuh dengan izin Allah ( HR. Ahmad) . Rasulullah juga pernah meruqyah sahabatnya yang bernama Utsman bin Abil ‘ ash yang mengalami gangguan sering lupa jumlah rakaat shalat ketika dia ditugaskan di Thaif. Ia menemui Rasulullah di Madinah dan menceritakan masalahnya. Maka Rasulullah bersabda : ‘ Itu adalah gangguan syetan, mendekatlah’ , saat ia mendekat dan duduk di atas kedua kakinya sendiri, Rasulullah memukul dadanya dengan tangannya serta meludahi mulutnya seraya membentak : ‘ Keluarlah hai musuh Allah ! ’ , Beliau mengulangi sampai tiga kali, kemudian bersabda : ‘ Lanjutkan tugasmu ! ’ , kemudian Utsman berkata : ‘ Demi Allah, setelah itu saya tidak pernah terkena gangguan lagi’ . ( HSR. Ibnu Majah) .

Malaikat Jibril pernah meruqyah Rasulullah saw, seperti yang diceritakan oleh Aisyah ra, Rasululah bila merasa sakit, datanglah Jibril meruqyahnya dengan doa ( yang artinya ) : Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu dari berbagai penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki, dan dari kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya. ( HSR. Muslim) . Abu Said Alkhudri ra berkata bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata : ‘ Ya Rasulullah, saya merasa sakit di dada saya’ , Rasul menjawab : ‘ Bacakanlah Alquran’ ( HR. Ibnu Murdawih) . Rasul juga bersabda : ‘ Hendaklah kamu memakai dua alat penyembuh, madu dan Alquran’ ( HR. Ibnu Majah) . Rasulullah bersabda kepada seseorang yang merasa sakit pada badannya : ‘ Letakkan tanganmu di atas yang sakit dari badanmu, lalu bacalah basmalah tiga kali, dan bacalah tujuh kali : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan yang saya temui dan yang saya takuti’ . ( HSR. Muslim) .

Di samping itu ruqyah juga bermanfaat bagi orang sehat dengan izin Allah sebagai perlindungan dan penjagaan dari berbagai mara bahaya dan penyakit. Rasulullah pernah meruqyah kedua cucunya, Hasan dan Husain padahal keduanya sehat-sehat saja, diceritakan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah meruqyah kedua cucunya itu dengan doa :

yang Artinya : Saya perlindungkan Kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari ( kejahatan) syetan dan binatang berbisa, serta dari pandangan yang menimpa. ( HR. Bukhari) .

Lebih dari itu ruqyah syar’ iyyah juga bermanfaat untuk membentengi rumah dan tempat-tempat tertentu dari gangguan dan kehadiran syetan. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw telah bersabda : ‘ Janganlah Kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah’ . ( HSR. Muslim) .

SYARAT SYARAT PERUQYAH

Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :

1. Memiliki salimul aqidah, yakni aqidah yang lurus, benar dan bersih dari syirik seperti aqidah generasi salafussalih.

2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.

3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan syetan dengan izin Allah.

4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.

5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.

6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.

7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari.

CARA MERUQYAH

1. Persiapan.

– Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran syariat lainnya.

– Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.

– Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan ketergantungan hati kepada selain Allah.

– Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.

– Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.

– Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau pendrita wanita wajib disertai muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.

– Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.

2. Selesai Pengobatan.

Penderita yang telah sembuh, hendaknya :

– Menjaga shalat berjamaah.

– Tidak mendengarkan lagu dan musik.

– Berwudhu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.

– Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.

– Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.

– Tidak tidur sendirian.

RUQYAH YANG DILARANG

Berikut ini tatacara ruqyah yang mengandung kesyirikan dan tidak sesuai syariat Islam.

Rasulullah bersabda :

yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .

Apabila kita merasa sakit, dibolehkan dan dianjurkan berobat dengan obat-obat yang halal. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala penyakit yang diderita dengan tahapan sebagai berikut :

1. Ruqyah mandiri.

2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .

3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.

Terapi ruqyah panggilan merupakan fiture kami meliputi ruqyah rumah, Kantor, Gedung, dan Personal dan juga sebuah media pendidikan tentang bagaimana dan apa itu Ruqyah syariah. Untuk konfirmasi diharapkan minimal dua hari sebelumnya dan akan diatur jadwal kunjungan berdasarkan kesiapan dan kesepakatan bersama. Atau apabila anda memiliki masalah atau pertanyaan yang berhubungan dengan ruqyah syariah anda dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu.