Ruqyah Adalah

Ruqyah Adalah
Ruqyah Anak

Panduan Praktis Ruqyah Syar’iyah – Menjadi Pribadi Muslim Yg Berakhlak Mulia Sebagai Pagar diri Dari Gangguan Jin

A. MEMAHAMI RUQYAH

Ruqyah atau mantera (jawa : suwuk, jopa-japu) sudah ada sejak sebelum Rosulullah SAW diutus. Keberadaannya dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Hanya saja Islam melarang setiap hal yang mendatangkan kerugian dan kesesatan, sekalipun hal itu ‘dibutuhkan’.

Islam menggantikan setiap kebutuhan yang dilarang itu dengan sesuatu yang halal yang lebih baik dan menjamin kebahagiaan hidup selamanya. Mantera-mantera (Ruqyah) untuk perlindungan atau penyembuhan – baik yang jelas ke-syirik-annya maupun yang samar-samar –adalah suatu yang dilarang, sekalipun ‘seolah-olah’ mendatangkan hasil. Dalam sebuah riwayat shohih diberitakan:

عَنْ عَوْفٍ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قـال : كُنَّا نَرْقِي فِى الْجَـاهِلِيَّةِ، فَقُلْنـَا يـَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تَرَى بِذلِكَ ؟ فَقَالَ : أَعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَـأْسَ بِالرُّقْيَةِ مَالَمْ تَكُنْ شِرْكـاً (رواه مسلم

“Dari sahabat ‘Auf bin Malik ra dia berkata : Kami dahulu meruqyah di masa Jahiliyyah, maka kami bertanya : “Ya Rosulullah, bagaimana menurut pendapatmu ?” Beliau menjawab : “Tunjukkan padaku Ruqyah (mantera) kalian itu. Tidak mengapa mantera itu selama tidak mengandung kesyirikan” (HR. Muslim).

Hadits tentang 70 ribu golongan yang masuk surga tanpa hisab

Dalam syarh Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud tidak meminta ruqyah dalam hadits ini adalah ruqyah syirkiyah. Adapun ruqyah syari’yyah baik yang meruqyah maupun yang minta diruqyah bukan yang dimaksud dalam hadits ini. Karena bagaimanapun Nabi dan para Sahabatnya juga meruqyah. Bahkan Nabi pun pernah diruqyah oleh Aisyah Ra ketika beliau sakit seperti yang diriwayatkan Imam Al Bukhori dan Muslim.

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz berpendapat bahwa memintakan Ruqyah bagi yg membutuhkannya tidak menyebabkan seorang muslim tidak memperoleh (kesempatan) termasuk 70 ribu orang (yang dijamin masuk surga tanpa hisab) beliaupun – hafizhohullah – berpandangan bahwa “disukai” melakukan pengobatan dari derita penyakit.

Kaidah dalam Ruqyah

Ibn Hajar mengutip pendapat Imam Nawawi rahimahullah: “Ijma’ Ulama sepakat bahwa boleh melakukan Ruqyah dengan memenuhi 3 syarat”:

  1. Hendaklah dilakukan dengan kalamullah atau Asamaa dan Sifat-Nya.
  2. Hendaklah dengan bahasa arab atau bahasa lain yang dimengerti (yang tidak mengandung kesyirikan).
  3. Berkeyakinan bahwa bukanlah pelaksanaan ruqyah itu semata-mata yang memberi pengaruh tetapi Allah SWT yang memberikannya.

Syubhat-syubhat dalam Ruqyah

Jimat dari Al-Quran

Tamimah adalah suatu yang dijahit dan digantungkan yang diyakini dapat menolak penyakit.  Tamimah termasuk kesyirikan: “Barangsiapa menggantungkan sesuatu maka sungguh ia telah menyekutukan Allah (HR. Ahmad).

Khodam dari Malaikat

Khadam adalah pembantu, diyakini dapat menjaga dan melindungi dengan ritual tertentu. Khadam malaikat adalah kebohongan (As-Saba’: 40-41).

Melihat bangsa jin

Melihat jin adalah salah satu bentuk gangguan jin karena pada dasarnya manusia biasa tidak dapat melihat jin (Al-Jinn: 26-27) kecuali didalamnya sudah ada/dibantu oleh jin.

Kerjasama dengan bangsa jin

Kemampuan memerintah dan menguasai bangsa jin adalah kekhususan yang diberikan kepada Nabi dan Rasul terutama Nabi Sulaiman (Shad: 35). Tidak ada jin yang memberi imbalan tanpa minta imbalan (Al-An’am: 128). Meminta perlindungan dari bangsa jin hanya menambah dosa dan kesalahan (Al-Jin: 6).

B. PERSIAPAN RUQYAH

1. Niat untuk ruqyah dan sebaiknya dalam keadaan berwudlu, tazkiyyatunnufus (bersihkan diri dari penyakit hati, segala pintu syaitan: riya’, sombong, marah, dengki, sedih, takut, dsb).

2. Bertaubat dan beristighfar kepada Allah SWT atas dosa-dosa (terutama dosa syirik) dan kemaksiatan yang pernah kita lakukan dari sejak akil baligh. Karena hakekat dari semua musibah yang menimpa kita (termasuk sakit) dikarenakan ulah kita sendiri, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ash-Shura ayat 30:

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”

Segera meminta maaf kepada kedua orang tua dan orang-orang yang pernah kita sakiti (doakan untuk kebaikan mereka jika sudah wafat).

3. Ikhlas dan ridho dari segala apa yang Allah SWT berikan dan takdirkan, karena yakin bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita.

Berlapang dada dan memaafkan secara ikhlas terhadap orang-orang yang pernah menyakiti hati kita dan mendzolimi kita, doakan mereka agar diberi hidayah oleh Allah SWT (lupakan dan jangan diingat2 kejelekannya lagi). Dengan musibah ini insya Allah akan menggugurkan dosa-dosa kita, meningkatkan derajat disisi Allah SWT, maka sudah sepatutnyalah kita harus selalu bersyukur kepada-Nya.

4. Pasrahkan kesembuhan sepenuhnya kepada Allah SWT, kuatkan keyakinan kita bahwa hanya Allah SWT yang bisa memberikan kesembuhan (bukan dari peruqyah atau yang lainnya)

Dua modal utama dalam menghadapi gangguan jin, yaitu keimanan dan tawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nahl ayat 99:

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya”

Jauhi perbuatan syirik, tinggalkan amalan-amalan bid’ah yang tidak ada tuntunan dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, musnahkan jimat dan benda2 pusaka jika masih disimpan, karena dari situlah pintu masuk gangguan syaitan, sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat berikutnya Surah An-Nahl ayat 100:

إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُم بِهِ مُشْرِكُونَ

“Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”

Lalu membaca dua kalimat Syahadat dan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

5. Perkokoh pondasi keimanan kita

Buang rasa was-was dan takut dalam menghadapi jin kafir yang mengganggu, yakin bahwa tipu daya syaitan itu sangat lemah, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 76:

الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah”

Dan akhirnya pasti kebenaran itu akan datang dan kebatilan itu akan lenyap, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra’ ayat 81:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

“Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”

Dalam ayat selanjutnya dijelaskan bahwa ayat-ayat Al-Quran yang dibacakan akan menjadisyifa (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, Surat Al-Isra’ ayat 82:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ

وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”

C. IKRAR PENGINGKARAN DAN PEMUTUS IKATAN DENGAN JIN

Melakukan diagnosa awal sangat penting untuk mengidentifikasi jenis gangguan jin, agar kita bisa lebih fokus dan efektif dengan mengucapkan ikrar pemutus ikatan jin yang mengganggu, berikut contoh-contoh dakwah, peringatan dan ikrar pemutusan ikatan dengan jin pengganggu:

1. Mendakwahi dan menyampaikan peringatan kepada Jin:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS Adz-Dzariat: 56).

يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّـهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿٣١﴾ وَمَن لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّـهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءُ ۚ أُولَـٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”. (QS Al-Ahqaf: 31 – 32).

Menyampaikan seruan atau peringatan kepada Jin sebelum dibacakan ayat-ayat ruqyah:

أَنْشُدُكُمْ بِالْعَهْدِ الَّذِيْ أَخَذَهُ عَلَيْكُمْ سُلَيْمَانُ أَنْ تَخْرُجُوْا وَتَرْحَلُوْا مِنْ بَيْتِنَا أُنَا شِدُكُمُ اللهَ أَنْ تَخْرُجُوْا وَلاَ تُؤْذُوْا أَحَدًا

“Aku peringatkan kalian dengan sumpah yang pernah diucapkan oleh Nabi Sulaiman kepada kalian: keluarlah dan pergilah kalian dari rumah kami. Aku sumpah kalian denga nama Allah: Keluarlah kalian dan janganlah kembali menyakiti seorangpun“.

2. Mencegah kesurupan dan reaksi keras saat ruqyah

Sebelum proses ruqyah, bacakan doa untuk mencegah kesurupan:

Ya Allah, haramkanlah hati dan pikiranku dikuasai oleh jin. Ya Allah, haramkanlah tangan kaki dan tubuhku dikuasai oleh jin. Ya Allah, haramkan darahku dikuasai oleh jin. Ya Allah, lemahkan seluruh kekuatan jin dalam tubuhku. Ya Allah, tarik semua jin, sihir, benda ghoib, penyakit fisik dan psikis dalam tubuhku.

Niatkan untuk mengikat jin bacakan (QS Al-Haaqqaa: 30 – 32):

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ ﴿٣٠﴾ ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ ﴿٣١﴾ ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ ﴿٣٢

“(Allah berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala, kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta”.

3. Pernyataan pemutusan perjanjian dengan Jin

بَرَاءَةٌ مِّنَ اللَّـهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدتُّم مِّنَ الْمُشْرِكِينَ

“(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)”. (QS At-Taubah: 1).

4. Pemutusan ikatan Jin Nasab (keturunan):

Ya Allah, jika leluhur kami pernah ada ikatan dengan syaitan,

Ya Rob, pisahkan diriku dengan syaitan-syaitan itu, ya Rob, keluarkan meraka dari tubuh kami, yaa Hayyu yaa Qayyuumu yaa Dzaljalaali walikroom (diulang-ulang)

Bismillah, Hai Jin yang ada dalam tubuh ini yang berasal dari khodam … (sebutkan nama leluhurnya), Keluar!!! (diulang-ulang)

Demi Allah saya haramkan setiap jengkal tubuh ini dari kalian, Saya haramkan seluruh keturunan kami dari kalian. Ukhruj yaa ‘adu Allah (diulang-ulang).

5. Pemutusan ikatan Jin amalan bid’ah (ilmu kanuragan/tenaga dalam):

Ya Allah, jika masih ada ikatan dari jiwa guru-guru kami, Ya Rob, musnahkan semua ikatan itu, yaa Hayyu yaa Qayyuumu yaa Dzaljalaali walikroom (diulang-ulang)

Ya Rob, jika diantara wirid, ilmu kanuragan itu ada yang terikat dari jasad tubuh guru kami

Maka kami batalkan semua ikatan itu dari guru kami

Ya Rob, pisahkan diriku dengan guruku hari ini juga (diulang-ulang)

Bismillah, Hai Jin yang ada dalam tubuh ini yang berasal dari khodam … (sebutkan nama gurunya), Keluar!!! (diulang-ulang). Ukhruj yaa ‘adu Allah (diulang-ulang).

6. Jin pengganggu yang terlintas dalam memori/batin/mimpi:

Bismillah, hai jin yang terlintas dalam batin/mimpi berwujud … (sebutkan sosok yang dilihat dalam mimpi, misalnya sosok harimau, ular, orang yg berjubah putih/hitam, dll dan sebutkan pula tempat yang biasa menampakan diri) yang mengganggu tubuh ini, Keluar!!! (diulang-ulang), Ukhruj yaa ‘adu Allah (diulang-ulang).

7. Gangguan sihir:

Mencari sumber ikatan sihir/buhul dengan memohon petunjuk dari Allah (melalui sholat istikhoroh) atau mengorek informasi hanya jika jin sudah terdesak (menyerah) dan segera memusnahkannya. Jika belum ditemukan, memohon kepada Allah SWT ucapkan:

Ya Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan-Mu,

Ya Allah, musnahkan dan hancurkan sihirnya dimanapun buhul-buhul itu berada, yaa Hayyu yaa Qayyuumu yaa Dzaljalaali walikroom (diulang-ulang).

Kemudian membaca (QS Al-Furqan: 23):

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُورًا

“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”.

8. Gangguan ain dan psikis:

Mencari sumber pelempar ain dan seseorang yang menjadi penyebab kemarahan/kesedihan (psikis), kemudian terapi menggunakan “bekas”nya (bekas air wudlu, pakaian atau bekas benda/tempat lainnya (QS Yusuf: 93 dan HR Muslim: 2188 kitab as-Salam), dengan niat untuk menyembuhkan penyakit ain atau psikis, dan ucapkan: “Ya Allah lepaskan ikatan dari ain si fulan” (diulang-ulang).

D. DO’A MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH SWT SEBELUM RUQYAH

Do’a-doa memohon perlindungan dari Allah SWT sebelum membacakan ayat-ayat ruqyah:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْْقَيُّومُ وَ أَتُوبُ إِلَيْهِ

“Aku mohon ampun kepada Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya yang maha hidup dan berdiri sendiri serta aku bertaubat kepada-Nya” (HR Muslim)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada Ilah selain Engkau, Maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim”

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Wahai Zat yang maha hiduo dan berdiri sendiri dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan Mu, perbaikilah segenap keaadaanku dan jangan Engkau serahkan aku pada diriku sendiri walaupun sekejap mata”. (HR Hakim dari Anas bin Malik – Shohihu t-Targhib wa t-Tarhib)

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan mahluk-Nya”. (HR Muslim – IV: 1728)

اُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ, وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari setiap syaithan dan binatang berbisa dan dari setiap mata yang jahat”. (HR Bukhori – VI/408).

اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّعِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَاَنْ يَحْضُرُوْنِ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan hukuman-Nya dan dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan syaithan dan kedatangannya”. (HR Abu Daud & At-Tirmidzi – II/171).

أَعُوْذُ بِكَلِمَا تِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرُّ وَلاَ فَا جِرُ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَبَرَأَ وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنْ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذّرَأَ فِي اْلأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُ قُ بِخَيْرٍ يَا رَححْمَنُ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang tidak dapat ditembus oleh yang baik maupun yang jahat, dari segala kejahatan yang telah Dia ciptakan dan Dia jadikan. Dan dari kejahatan yang naik ke langit dan yang masuk ke bumi, dari kejahatan yang turun dari langit dan kejahatan yang keluar dari bum, dari kejahatan fitnah malam dan siang, dan dari kejahatan setiap yang datang kecuali yang datang dengan membawa kebaikan, ya Rahmaan”. (Musnad Imam Ahmad – III/419).

E. MEMBACA AYAT-AYAT RUQYAH DENGAN TARTIL DAN DIPAHAMI MAKNANYA

No Surat Ayat Keterangan
1 Al-Fatihah 1 – 7 ‘Ummul Qur’an
2 Al-Baqarah 1 – 5 Al-Quran sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa
8 – 10 Untuk gangguan jin munafiq yang menentang dan membantah*
102 Untuk gangguan sihir pemisah suami isteri*
163 – 164 Kekuasaan Allah dalam penciptaan langit dan bumi
255 Ayat Kursy
256 – 257 Allah pelindung bagi orang yang beriman
285 – 286 Doa dijauhkan dari beban berat dan tidak sanggup memikulnya
3 Ali Imran 1 – 10 Allah menurunkan Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya
18 – 19 Agama yang diridhoi Allah hanyalah agama Islam
4 An-Nisa 56 Untuk gangguan jin kafir*
5 Al-Maidah 72 – 76 Untuk gangguan jin nasrani atau yahudi*
7 Al-A’raf 117 – 122 Untuk gangguan sihir*
10 Yunus 81 – 82 Untuk gangguan sihir*
20 Taha 69 Untuk gangguan sihir*
23 Al-Mu’minun 115 – 118 Allah Maha Tinggi dan Raja yang sebenarnya
27 An-Naml 30 – 31 Surat yang dikirim Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis
37 As-Shaffat 1 – 10 Siksaan bagi syaitan dilempar dari segala penjuru oleh api
44 Ad-Dukhan 43 – 45 Pohon zaqqum yg mendidih untuk makanan orang yang berdosa
46 Al-Ahqaf 29 – 32 Peringatan untuk bangsa jin agar beriman kepada Allah
55 Ar-Rahman 33 – 36 Ancaman untuk bangsa jin yang mengingkari nikmat Allah
59 Al-Hashr 21 – 24 Keagungan Allah yang memiliki asmaulhusna
72 Al-Jinn 1 – 9 Ayat 6 untuk gangguan jin ilmu kanuragan/tenaga dalam*
112 Al-Ikhlas 1 – 4 Memohon perlindungan kepada Allah
113 Al-Falaq 1 – 5 Memohon perlindungan kepada Allah
114 An-Naas 1 – 6 Memohon perlindungan kepada Allah

Catatan:

Bacaan sebaiknya dibaca berurutan.

Bacaan dapat diulang-ulang terutama untuk yang terkait dengan jenis gangguan jin yang dihadapi atau ketika terjadi reaksi saat ayat tertentu dibacakan.

Boleh menggunakan ayat-ayat lain terutama yang maknanya tepat dengan masalah yang dialami.

F. DO’A-DO’A SETELAH MEMBACA AYAT-AYAT RUQYAH

بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ وَ اللهُ يَشْفِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ يُؤْذِيْكَ وَ مِنْ كُلِّ شَرِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ وَ اللهُ يَشْفِيْكَ بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ

“Dengan nama Allah aku meruqyah-mu dan Allah yang menyembuhkan-mu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata yang hasad, Allah menyembuhkanmu, BismiLLah aku meruqyahmu. (Bacaan Ruqyah Jibril as terhadap Nabi saw)

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمِ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَّشْفِيَكَ

“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Robb Pemilik ‘Arsy Yang Agung agar Dia menyembuhkanmu” (baca 7x) (HR. At Tirmidzi & Abu Dawud, Shohih Al-Jami’- V/180,322)

بِسْمِ اللهِ

أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَ أُحَاذِرُ

BismiLLah (dibaca 3x).

Aku berlindung dengan keagungan ALLAH dan kekuasaanNya dari kejahatan yang aku jumpai (rasakan) dan aku khawatirkan (dibaca 7x)” (HR. Muslim – IV/1728)

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَ اشْفِ أَنْتَ الشَّـافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَآءُكَ شِفَآءً لاَ يُغَـادِرُ سَقَمـاً

“Yaa Allah Robbnya manusia, hilangkanlah derita dan sembuhkanlah Engkaulah Yang Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhanMu, kesembuhan yang tidak menimbulkan rasa sakit

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلأَرْضِ وَ لاَ فِى السَّمَاءِ وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dengan nama Allah yang beserta namaNya tidak ada kemudharatan segala yang ada di langit maupun di bumi, dan Dia Maha mendengar dan mengetahui” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi – Shohihu l-Jami’)

حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير

Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik tempat berserah diri, Dialah sebaik-baik Penjaga dan sebaik-baik Penolong.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ

وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَيَصِفُونَ

وَالْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakana. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”. (QS As-Shaffat: 180 – 182)

Dilanjutkan dengan adzan (HR Bukhori & Muslim) didekatkan pada telinga sebelah kanan.

G. MINUM DAN MANDI AIR RUQYAH

Bacakah ayat-ayat ruqyah pada air minum (tambahkan sedikit garam – HR At-Thabrany: 5890) dan air untuk mandi (air hujan lebih baik – QS Al-Furqan: 48) ditaburi bubuk daun bidara (HR At-Tirmidzi: 605) dengan mendekatkan mulut kita hingga tiupan nafas menyentuh air. Lakukan paling sedikit 1 – 2 pekan terus menerus.

H. RUQYAH MANDIRI

Letakan tangan kanan di perut dan tangan kiri di dada, niatkan untuk mengeluarkan dari segala penyakit dan gangguan jin, kemudian bacakan ayat-ayat ruqyah sambil tangan mengusap-usap bagian dada dan perut (atau bagian yang sakit dengan tangan kanan – HR Muslim, Syarah Nawawi 14/180). Setiap selesai membacakan ayat, tiupkan pada bagian dada dan perut tersebut (atau bagian yang sakit – HR Muslim: 182 dan HR Abu Daud: 3901), kemudian tangan kanan diletakan dibawah pusar dan tarik ke bagian perut, dada, leher sampai keluar melewati mulut sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Lanjutkan dengan cara yang sama pada ayat-ayat ruqyah berikutnya.

I. RUQYAH RUMAH

Semprotkan air ruqyah ke sekeliling dinding rumah (terutama bagian sudut ruangan), atap dan lantai (bisa dengan cara di pel) sambil membaca ayat-ayat ruqyah. Kumandangkan adzan disetiap ruangan dan bacakan surat Al-Baqorah (HR Muslim: 780) boleh dengan menggunakan mp3 player. Khusus kamar mandi, cukup tempelkan tangan dibagian luar sambil bacakan ayat-ayat ruqyah, semprotkan pula air ruqyah kedalam kamar mandi.

J. MENJAGA AKHLAK MULIA SEBAGAI PAGAR DIRI DARI GANGGUAN JIN

Ruqyah adalah sarana untuk membersihkan dari gangguan jin, namun jika dalam keseharian kita masih lalai dalam ibadah, akhlak yang buruk dan jauh dari Allah, maka gangguan jin akan mudah kembali datang, sama seperti ketika kita hanya fokus mengepel lantai yang basah dari atap yang bocor tanpa memperbaiki sumber air tersebut, maka lantai akan mudah kembali basah. Sebaliknya ketika kita tahu sumber kebocoran tersebut dan segera kita perbaiki, insya Allah tanpa kita pel pun lantai akan dengan sendirinya mengering. Berikut diantara pagar diri dari gangguan jin:

1. Membaca basmallah setiap mengawali segala aktivitas, termasuk saat menutup pintu dan jendela setiap petang, sebelum makan/minum dan saat menutupnya, membuka dan memakai pakaian, bercermin, dll.

2. Sebelum tidur:

  • Tidur lebih awal (HR Bukhori & Muslim)
  • Berwudlu (HR Bukhori & Muslim)
  • Mengibas tempat tidur 3x (Fathul Baarii) dengan membaca basmallah (HR Muslim)
  • Memadamkan lampu (HR Bukhori & Muslim)
  • Membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas dan ayat Kursy, tiupkan kedua telapak tangan dan usapkan muka dan seluruh bagian tubuh kita (HR Bukhori & Muslim)
  • Berdoa sebelum tidur:

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ

“Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati”

  • Berbaring miring kekanan (HR Bukhori & Muslim)
  • Berdzikir hingga tertidur (HR Bukhori bersama Fathul Baarii & Muslim)

3. Bangun tidur melepas 3 ikatan syaitan di tengkuk (HR Bukhori: 1142 & Muslim: 776):

  • Melepas ikatan pertama dengan berdo’a saat bangun tidur:

أَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“Segala Puji Bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mewafatkan kami dan hanya kepada-Nyalah kita akan pulang dan kembali”

  • Melepas ikatan kedua dengan berwudlu
  • Melepas ikatan ketiga dengan sholat (biasakan sholat sunnah tahajjud – QS Al-Isra: 79)

4. Awali dengan berwudlu dan berdoa sebelum melakukan senggama (HR Muslim: 2491) secara ikhlas dengan suami/isteri kita yang sah (untuk gangguan sihir pemisah suami isteri):

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْناَ الشَّيْطاَنَ وَجَنِّبِ ااشَّيْطاَنَ ماَ رَزْقْتَناَ

“Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah dari syaitan apa yang Engkau karuniakan kepada kami”

5. Ketika masuk dan keluar WC

  • Masuk WC dahulukan kaki kiri (Qiyas HR Abu Dawud: 33) dan berdoa:

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari gangguan syaitan laki-laki dan perempuan”

  • Keluar WC dahulukan kaki kanan (Qiyas HR Abu Dawud: 33) dan berdoa:

اَلْحَمْدُ الِلّهِ الَّذِيْ أَذْ هَبَ عَنِّى اْلأَذَاى وَعَافَانِيْ

“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”

6. Usahakan selalu menjaga dalam keadaan berwudlu.

7. Berdoa saat keluar dan masuk rumah (HR Abu Daud: 5095):

  • Doa keluar rumah (kemudian mengucap salam):

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ اِلاَّ بِاللَّهِ

“Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku kepada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah”

 

  • Doa masuk rumah (kemudian mengucap salam):

بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا, وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَاوَعَلَى اللَّهِ رَبَّنَا تَوَكَّلْنَا

“Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah kami masuk rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri”

8. Berdoa ketika masuk dan keluar Masjid

Masuk masjid dahulukan kaki kanan (HR Hakim: 791) dan berdoa:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

“Ya Allah bukakanlah bagiku pintu rahmat Mu”

Keluar Masjid dahulukan kaki kiri (HR Hakim: 791) dan berdoa:

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

“Ya Allah aku mohon pada-Mu akan karunia-Mu”

9. Sholat di awal waktu berjamaah di Masjid (untuk laki-laki) terutama sholat Subuh dan Isya, lengkapi dengan sholat sunnah rowatib serta dzikir setelah sholat (termasuk memperbanyak istighfar), dan berusaha untuk terus meningkatkan kekhusyu’an sholat (QS Al-Baqarah: 45).

10. Tadabbur Al-Qur’an minimal 2x sehari setiap selesai sholat Subuh dan Magrib (istiqomah usahakan minimal 1 halaman setiap membaca Al-Qur’an)

11. Berdoa pagi dan petang setelah sholat Subuh dan Ashar (masing-masing 3x)

بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Dengan nama Allah yang tidak suatu modharatpun dilangit maupun dibumi melainkan dengan idzin-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan mahluk-Nya”

12. Makan makanan yang halal dan baik (jauhi makanan haram dan hasil riba) dengan menggunakan tangan kanan (sambil duduk) dan tidak menyisakan makanan sisa (mubazir).

  •  Doa sebelum makan:

أَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Allah berkahilan kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”

  •  Doa setelah makan:

أَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَاَنَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami muslim”

13. Shaum sunnah (usahakan istiqomah setiap hari Senin dan Kamis serta shaum sunnah lainnya)

14. Mengeluarkan infaq/sodaqoh yang kita cintai (QS Al-Baqarah: 267) minimal 2.5% (Qiyas dari zakat profesi) dari penghasilan setiap bulan (utamakan untuk kedua orang tua, kerabat yang membutuhkan, anak yatim, orang miskin, musafir, dll – QS Al-Baqarah: 215).

15. Menjaga kesehatan jiwa dan raga

  • Selalu berpikiran positif, melihat sisi positif dari segala sesuatu (husnuzhzhan)
  • Mengkonsumsi madu secara rutin (sebagai obat – QS An-Nahl: 68-69), 7 biji kurma ‘Ajwadipagi hari (penawar racun dan sihir – HR Bukhori: 5769 & Muslim: 2047), talbinah(menyejukkan hati dan menghilangkan kesedihan – HR Bukhori: 5101), habbatussauda(sebagai obat – HR Bukhori: 5688) minyak zaitun (minyak yang diberkahi – QS Al An’am: 99 dan HR Ahmad: 497), dan obat herbal lainnya serta menghindari obat kimia yang memiliki efek samping yang justru memperburuk kondisi organ tubuh kita
  • Berbekam secara rutin
  • Merendam kaki dan tangan dengan air panas kuku (seduh dengan teh secang/kayu manis) untuk melancarkan peredaran darah (sebagai pengganti kay) sampai keluar keringat di muka sambil dibarengi minum air madu yang telah dicampur dengan air hangat.
  • Berolah raga secara teratur miminal 3x seminggu masing-masing minimal 1 jam.

Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu; sayatan bekam, minum madu dan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku melarang ummatku berobat dengan kay”. (HR Bukhari: 5680).

16. Mengikuti kajian agama secara rutin dan berkumpul dengan orang-orang shaleh

17. Menahan amarah, jangan larut dalam kesedihan dan hindari kegiatan yang membuat kita lalai beribadah

Doa untuk dijauhkan dari kebingungan, sedih, lemah, malas, pengecut, bakhil, lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia (HR Abu Daud: 353)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.

Jaga keikhlasan dan kebersihan hati kita, bersabar dan beramal secara syar’i

Semoga Allah SWT memudahkan setiap urusan kita, aamiin…

Sumber : https://konsultasiruqyah.wordpress.com/

Terapis pengobatan tradisional yang mengusai berbagai macam tehnik pengobatan seperti Ruqyah Syariyyah, Bekam, Akupunktur, Pijat khusus nyeri, Keseleo patah tulang dan Herbal yang sudah berpengalaman.