Terapi yang paling tepat tuk Alergi
Terapi yang paling tepat tuk alergi, Reaksi alergi tidak dapat sembuh secara tuntas sehingga Anda harus siap dengan reaksi yang bisa muncul kapan saja. Meski begitu, ada beragam obat dan metode pengobatan yang dapat membantu Anda hidup sehat sekalipun memiliki alergi.
Terapi yang paling tepat tuk alergi, Pengobatan pun bergantung pada jenis dan tujuannya. Ada obat-obatan yang ditujukan untuk mencegah alergi kambuh, meringankan gejala, atau mengatasi reaksi berbahaya seperti anafilaksis.

Sebelum pengobatan medis, Anda mungkin akan disarankan untuk mengatasi alergi secara alami. Cara alami juga disarankan bagi pasien yang tidak bisa meminum obat alergi, misalnya karena memiliki alergi obat atau tidak tahan dengan efek sampingnya.
Itulah mengapa Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat alergi jenis apa pun. Obat alergi dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Reaksi alergi biasanya muncul dalam bentuk pusing, keluarnya lendir berlebih, ruam pada kulit, dan gejala alergi sebelumnya yang bertambah parah.
Pada kasus tertentu, alergi obat bahkan dapat menimbulkan reaksi parah seperti sesak napas, serangan asma, dan turunnya tekanan darah secara drastis. Cara terbaik mencegah reaksi ini yaitu mengenali obat apa yang jadi penyebab.
Jika Anda memilih cara alami untuk mengatasi alergi, berikut sejumlah metode yang dapat Anda coba.
1. Bekam adalah pengobatan yang paling tepat dan efektif untuk keluhan alergi gatal dan yang lainnya.
2. Obat alami alergi tungau dan debu, Tungau dan debu termasuk penyebab alergi yang umum. Anda bisa mengatasi alergi secara alami tanpa obat dengan memastikan rumah bebas dari tungau dan debu. Di bawah ini beberapa cara yang bisa dilakukan.
- Membersihkan perabotan berlapis kain secara rutin dengan dicuci atau memakai vacuum cleaner.
- Membersihkan permukaan perabot dengan kain lembap untuk mencegah debu beterbangan semakin jauh.
- Membersihkan sudut rumah dengan vacuum cleaner yang dilengkapi penyaring HEPA.
- Menggunakan penutup lantai berbahan vinyl atau kayu, bukan karpet.
- Menggunakan bantal dan selimut berbahan sintetis.
3. Menghindari alergen udara dari lingkungan
Asap, serbuk sari, dan polusi termasuk contoh alergen udara dari lingkungan. Sebisa mungkin, hindari bepergian saat cuaca kering dan berangin karena kondisi ini dapat menyebarkan debu, asap, dan serbuk sari lebih jauh.
Apabila terpaksa bepergian, gunakan kacamata wrap around untuk melindungi seluruh bagian mata. Hindari area banyak rumput seperti taman atau lapangan. Begitu pulang ke rumah, segera mandi, keramas, dan ganti seluruh pakaian Anda.
4. Mengendalikan bulu dan kotoran hewan peliharaan
Jika Anda alergi terhadap hewan peliharaan, Anda dapat mengatasi alergi secara alami dengan mengontrol bulu dan kotorannya. Pangkas bulu mereka secara rutin, mandikan setidaknya dua minggu sekali, serta bersihkan kandang dan tempat kotoran mereka.
Jangan biarkan hewan peliharaan masuk ke dalam kamar, apalagi berada di atas kasur dan bantal. Pastikan hewan peliharaan tetap di luar rumah, atau siapkan satu ruangan khusus untuk mereka.
5. Mengubah pola makan
Jika suatu bahan makanan terbukti memicu reaksi alergi pada tubuh Anda, berhentilah mengonsumsinya. Jangan mengetesnya dengan makan lagi dalam jumlah sedikit atau mencobanya berulang kali karena Anda bisa saja mengalami reaksi alergi parah.
Selalu perhatikan label kemasan makanan yang Anda beli. Makanan penyebab alergi Anda mungkin saja mempunyai nama lain dalam daftar komposisi. Ingatlah nama-nama tersebut dan hindari sebisa mungkin.
6. Mengobati alergi dengan bahan-bahan alami
Selain menghindari pemicu alergi dan melakukan perubahan gaya hidup, Anda pun bisa mengatasi gejala alergi dengan bahan-bahan alami.
Di bawah ini berbagai bahan yang diyakini berpotensi mengatasi alergi, tapi perlu diingat ada kemungkinan pula anda mengalami alergi terhadap bahan-bahan ini:
- gel lidah buaya,
- Centella asiatica atau pegagan,
- tea tree oil,
- oatmeal,
- pelembap kulit dari minyak kelapa,
- minyak peppermint, dan
- probiotik dan prebiotik.
7. Akupunktur
Akupunktur diyakini bisa membantu mengurangi reaksi alergi pada sistem pernapasan termasuk dampaknya seperti rinitis alergi, asma, dan sinusitis. Hal ini terdapat pada belasan penelitian yang dimuat di American Journal of Rhinology & Allergy.
Akupunktur juga berpotensi meredakan gatal akibat dermatitis atopik. Belum jelas apa yang membuat akupunktur berpengaruh terhadap alergi, tapi mekanisme akupunktur yang melibatkan sistem saraf dan hormon mungkin ada kaitannya.